Mengenal Jenis Metode Pengelasan Dan Fungsinya
Pengelasan (Welding) memiliki lingkup penggunaan yang sangat luas, mulai dari rangka baja, pipa saluran, pengerjaan jembatan, galangan kapal, perakitan tower dan lain sebagainya. Namun kita juga perlu mengetahui bahwa fungsi dari pengelasan itu adalah untuk menyambung antara logam dengan logam dengan memberikan arus panas antara dua logam yang didekatkan agar kedua logam tersebut dapat tersambung dengan kuat. Pada era sekitar tahun 70an, mesin las hanya memiliki satu jenis saja, sehingga metode yang dipakai hanya itu-itu saja. Tetapi sekarang sudah muncul beberapa macam peralatan las yang memiliki fungsi serta kelebihannya masing-masing. Berbeda pekerjaan tentu saja menggunakan peralatan las yang berbeda bahkan metode yang digunakanpun berbeda.
Berikut adalah metode dan jenis pengelasan yang umum digunakan :1. Las Karbit / Gas
Cara kerja Las karbit yaitu dengan melakukan pembakaran atau memanaskan sebuah kawat dengan energi panas yang dihasilkan dari gas acetylene. Dimana gas acetylene ini disulut api dan api yang keluar tersebut dipertajam lebih fokus. Hingga menghasilkan titik panas maksimal sekitar 3.500 derajat celcius yang mampu melelehkan logam induk dan logam pengisi (kawat las). Proses pemanasan media las dengan lelehan kawat las tadi nantinya akan menyambung dua besi menjadi satu.Untuk metode las karbit sendiri biasanya sangat cocok dipakai pada objek las yang ukurannya kecil atau lebih tipis. Untuk keunggulan las karbit ini yaitu lebih murah dengan memakai korek api serta kawat las. Biasanya dipakai pula penggunaan tersebut pada bengkel-bengkel skala kecil yang melibatkan tabung karbit.
Jika berbicara dari segi perawatan juga relatif murah serta mudah dalam perawatannya. Dan yang terpenting, pada sistem las ini tidak menggunakan listrik sehingga dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.
Tetapi jika berbicara kekurangannya, pengelasan menggunakan karbit hanya cocok digunakan untuk pengelasan pada ketebalan secara maksimal 2 mm saja dan beberapa menggunakannya untuk pengelasan besi cor. Untuk itu metode las karbit memiliki variasi pengelasan jenis logam yang terbatas.
2. Las Listrik
Pada penggunaannya, las listrik dapat digunakan untuk jenis logam yang lebih bervariasi. Seperti yang sudah kami jelaskan diatas, beberapa jenis logam yang dapat disambung menggunakan metode las listrik yaitu besi, baja, stainless steel, alloy, magnesium, baja karbon, dan lain-lain.Dan penerapannya untuk pengelasan sendiri, las jenis ini dapat digunakan untuk mengelas pada plat tipis ataupun plat tebal sekalipun. Tergantung dari jenis las listrik itu sendiri. Cara kerja dari las listrik itu yaitu dengan merubah tegangan listrik menjadi arus listrik yang menghasilkan panas dengan tingkat tertentu.
Kelebihan dari penggunaan metode las listrik ini selain dapat digunakan pada berbagai jenis logam dan ukuran yang bervariasi. Mesin las ini juga memiliki bodi yang cenderung kecil dan ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Tetapi kekurangannya, mesin las listrik membutuhkan sumber listrik dengan daya listrik tertentu yang disesuaikan dengan media yang ingin di las. Jadi jika lokasi pengelasan tidak support dengan kapasitas daya listrik yang dibutuhkan, maka perlu adanya genset tambahan untuk mengatasi hal tersebut.
Saat ini mesin las listrik diproduksi dengan beberapa jenis dan tipe yang berbeda. Tidak seperti penggunaan las karbit yang daridulu tidak mengalami perubahan dan pengembangan teknologi. Mesin las listrik terus mengalami pengembangan teknologi untuk dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan pengelasan. Beberapa jenis mesin las listrik dikembangkan agar dapat menghasilkan arus listrik yang berbeda. Jika dilihat dari arus listrik yang dihasilkan maka jenis mesin las listrik dapat dibedakan sebagai berikut :
- Mesin Las AC atau Mesin Las Arus Bolak Balik, dimana pada mesin yang satu ini butuh arus AC atau arus listrik bolak balik dari pembangkit listrik atau generator AC. Biasanya tegangan yang dihasilkan harus dilakukan penyesuaian. Pemakaian trafo akan membantu menstabilkan jenis las yang satu ini, seperti jenis trafo step down dimana fungsinya untuk penurunan tegangan.
- Mesin Las Arus Searah atau Arus DC, adalah mesin las yang mengubah arus listrik AC menjadi arus listrik DC. Teknologi pengubah arus AC menjadi DC ini berbeda-beda tergantung jenis dan teknologi bawaan mesin las tersebut. Umumnya mesin las DC menggunakan dinamo listrik sebagai penyearah arus atau rectifier untuk ubah arus bolak-balik AC menjadi arus searah DC.
- Mesin Las Ganda atau Mesin Las AC DC, dimana pada jenis mesin las yang satu ini merupakan mesin las yang sangat unik dan menarik. Salah satu penggunaannya dengan memakai komponen yang penting dari arus DC dan AC menjadi satu. Tentunya hal ini bisa lebih efektif juga efisien dalam hal pemakaian pada mesin las tinggal mengganti las sesuai kebutuhan arus. Biasanya dipakai untuk bengkel besar yang memiliki berbagai macam pekerjaan.
3. Las Laser (Laser Welding)
Dalam proses las laser, digunakan sinar laser dikarenakan laser bersifat mengumpulkan energi dalam satu titik. Umumnya digunakan untuk mengelas komponen yang mengandung peralatan-peralatan sensitif terhadap panas. Seperti kotak pacu jantung yang didalamnya terdapat komponen-komponen elektronika. Keuntungannya, panas hanya terkumpul pada tempat yang kecil. Untuk pekerjaan seperti itu dipakai laser bahan padat seperti “neodymuim-YAG-laser’”. Laser ini dapat melelehkan logam sampai sedalam 15 milimeter.4. Las Eksotermik (Exothermic Welding)
Proses pengelasan eksotermik adalah metode untuk membuat sambungan listrik dari tembaga ke tembaga atau tembaga ke baja, dimana tidak ada sumber di luar panas atau daya yang dibutuhkan.Dalam proses ini, bubuk butiran metalik (weld metal powder) ditempatkan ke dalam cetakan tahan panas dan dinyalakan. Proses pengapian partikel (reaksi eksotermik) menciptakan panas tinggi lebih dari 1400 derajat celsius dan menghasilkan logam cair murni. Logam tembaga cair tersebut kemudian dialirkan ke rongga cetakan, untuk mengisi setiap ruang yang tersedia dan menyelesaikan proses pengelasan. Hasil lasan harus dibiarkan dingin dan mengeras. Cetakan dilepaskan dan siap untuk pengelasan berikutnya. Hebatnya, seluruh proses ini memakan waktu hanya beberapa detik.
Koneksi Exothermic welding menghasilkan sambungan permanen, sambungan tidak terbatas pada, kabel ke kabel, kabel ke batang tanah (ground rod), kabel ke terminal batang tembaga (copper busbar), ground rod ke ground rod, kabel ke baja (steel), kabel ke baja profile (rebar), dan kabel lug (skun).
Itulah beberapa jenis metode pengelasan yang ada saat ini, yang memberikan kemudahan kepada manusia dalam hal pengerjaannya. Dengan kata lain sistem pengelasan ini dipakai sesuai kebutuhan ketika harus melakukan sambungan pada besi atau logam yang dibutuhkan.